BANTENRAYA.COM – Anggota DPRD Provinsi Banten Muhsinin resmi dilantik menjadi Ketua Satuan Karya alias Satkar Ulama Banten periode 2023-2028.
Muhsinin dilantik langsung oleh Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia Muhammad Idris Laena di Marbella Hotel, Convention dan Spa Anyer.
Selain melantikan Muhsinin sebagai Ketua Satkar Ulama Banten, Idris Laena juga melantikan pengurus Satkar Ulama kabupaten/kota se-Provinsi Banten.
Kemudian juga Himpunan Wanita Satkar Ulama Indonesia (HIWASI) Banten, pengurus Satkar Ulama kabupaten/kota se-Provinsi Banten, dan melantik pengurus Angkatan Muda Satkar Ulama Indonesia (AMSI) Banten.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan rekan-rekan baik pusat maupun daerah,” ujar Muhsinin usai acara, Minggu 12 Maret 2023.
“Khusunya senior saya Pak Zaenal Abidin Mahmud yang mengusulkan saya untuk memimpin Satkar Ulama Provinsi Banten. Satkar ulama harus menjadi garda terdepan apabila ada yang merusak akidah dan
Pancasila,” tuturnya.
Ia menjelaskan, menjadi Ketua Satkar Ulama Banten bukan tugas yang muda karena hal tersebut menyangku ulama terutama yang berada di Partai Golkar.
“Perogram ke depan yang paling penting adalah bagaimana melakukan konsolidasi diinternal salah satunya melalui kegiatan pengajian agar kepengurusan Satkar Ulama Banten ini kompak,” katanya.
Muhsinin menuturkan, pengurus Satkar Ulama Banten terdiri dari pada ulama dan ustadz yang ada di kabupaten/kota di Provinsi Banten.
Para ulama dan ustadz yang kita rekrut tadinya bukan kader atau simpatisan Partai Golkar. Kami berupaya agar Satkar ini dibentuk tidak hanya sebatas seremonial saja,” paparnya.
Ketua Umum DPP Satkar Ulama Indonesia Muhammad Idris Laena menjelaskan, Satkar Ulama merupakan organisasi yang didirikan oleh Partai Golkar dan sudah berumur 52 tahun.
Sebagai organisasi yang berafiliasi pada Partai Golkar maka tugas utamanya terutama dalam menghadapi kontestasi 2024 jajaran Satkar Ulama harus tegak lurus dengan kebijakan DPP Partai Golkar.
“Satkar Ulama ini organisasi yang punya konsep awalnya membangun hubungan harmonis antara ulama dengan umara,” ucapnya.
“Jadi kita harus mendukung dan mensupport kegiatan pemerintah, karena tidaklah satu negara berjalan lancar kalau antara ulama dengan umaranya berbeda jalan,” katanya. ***